Latar belakang penciptaan babi berawal dari jaman Nabi Nuh Jadi, setelah Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengangkut sepasang-sepasang hewan ke dalam kapalnya, kapal itu pun berlayar.
Dan berhenti di suatu tempat around Afrika gitu (makanya banyak jenis hewan kan di sana?) Truuuss... hewan mulai pada resah nih, secara kotoran mereka bertumpuk-tumpuk. Bayangin aja, sekapal isinya binatang semua, yang kalo buang kotoran nggak pake ke toilet, kebayang gak jorok dan baunya? Naahh, Nabi Nuh mintalah sama Allah solusi untuk permasalahan mereka.
Maka, dijawablah doa Nabi Nuh tersebut dengan Allah menciptakan babi dari hidung gajah (makanya mirip kan mereka?) Trus, babi ini KHUSUS diciptain untuk memakan kotoran-kotoran hewan tersebut. Buat kita jorok ya? Tapi buat babi, so what gitu loh! Wong dia diciptain memang buat makan kotoran. Gitchuu teman-teman.
Tapi hebatnya babi nih (masih hebat lho dia), meskipun jorok-jorok begitu, babi nggak pernah sakit. Padahal yang dimakan kan kotoran which is banyak kuman penyakit ya? Tapi sampe sekarang nggak ada kan yang pernah liat babi ke apotik? Jadi babi tuh kebal sama yang namanya penyakit. Dan hebatnya lagi nih, meski pun dirinya kebal, kalo virus yang ada dalam tubuhnya itu kena ke unggas (misalnya) maka unggas itu bakal terjangkit penyakit yang kita sebut sekarang sebagai flu burung. Loe pikir flu burung asalnya dari burung ya? Ternyata dari teman kita si babi ini! Bayangin kalo kena ke manusia, tambah parah kan? Tapi virus itu selama ada di dalam babi, mereka fine-fine aja tuh.
Trus... kalo kita ngomongin racun dalam tubuh, 98% racun dlm tubuh diolah oleh ginjal dan dikeluarkan lewat kotoran atau keringat. Tinggal yang 2% yang ada dalam tubuh kita. Oleh sebab itulah hewan seperti sapi, ayam or kambing, saat dikurbanin itu dipotong lehernya untuk mengeluarkan darah. Kalo mereka darahnya keluar semua, otomatis racun dalam badan mereka abis semua dong? Maka dagingnya baik untuk kita.
Sementara teman kita si babi ini, dia prosesnya kebalikan dari yang lain. Cuma 2% racun tubuhnya dikeluarin, selebihnya dia keep di dalam tubuhnya. Plus, dia nggak punya leher, makanya matinya itu ditusuk jantungnya. Otomatis darah dalam tubuhnya tetap ada kan? Dan itulah yang membuat daging babi enak! Karena masih tercampur darah. Padahal seperti yang tadi gw sebut di atas, darah itu mengandung racun, kan? Pantes daging sapi kalo di rebus kurang endang ya kalo dicuci dulu darahnya *hmm*
That's why, di Al Qur'an jelas-jelas disebutkan bahwa darah, bangkai, daging babi, HARAM! Karena ya itu tadi, banyak penyakitnya bo! Darah mengandung racun, daging babi mengandung virus dan berjuta penyakit lainnya. Bangkai, jangan ditanya deehh. Nih, seperti disebut dibawah ini:
Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (Al-Baqarah: 173).
So, dibalik kejorokan babi, memang ada kehebatannya. Dan dibalik pelarangan Allah, pasti ada alasannya. Dan gw yakin Allah nggak pelit kok sama ilmuNya. Pasti dibagi juga ke kita. Entah itu lewat Al Qur'an, lewat Hadits, lewat laporan penelitian, lewat obrolan di warung kopi, pasti ada deh jawabannya. All we have to do is read. Kan sesuai sama ayat pertama yang turun kepada Rasulullah: Iqro'.
sumber: Yahoo! Answer
1 comment:
good info gan!!!
Post a Comment
Jangan nyepam ya...